Minggu, 24 Februari 2013

Memang Seperti Itulah Dakwah


Memang seperti itulah dakwah.
Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.

Sampai pikiranmu.. 
Sampai perhatianmu...
Berjalan, duduk, dan tidurmu.. 
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu. 
Dakwah. 
Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu. 
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret.. 
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. 
Beliau memang akan tua juga. 
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. 
Dia memimpin hanya sebentar. 
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. 
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. 
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. 
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. 
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. 
Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. 
Kepalanya sampai botak. 
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana.
Kurang heroik? 

Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; 
luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, 
yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. 
Bukannya tidak membosankan.
Dakwah bukannya tidak menyakitkan. 
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… 
Justru kelelahan. 
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. 
Setiap hari.
Satu kisah heroik, 
akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… 
justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… 
akhirnya menjadi adaptasi. 
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,
pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. 
Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. 
Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. 
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. 
Saat Rasulullah wafat, ia histeris. 
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. 
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. 
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. 
Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. 
Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore.
Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. 
Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah.
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar.
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. 
Jasadnya dikoyak beban dakwah. 
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… 
Mengajak kita untuk terus berlari…


“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
 Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
 Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
 Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
 Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

by (alm) Ust. Rahmat Abdullah

Cukup Dengan Sederhana


  Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
                                     Sapardi Djoko Damono, (1989)

Tak perlu janji, tak perlu puja-puji penuh hiperbola. Cukup dengan sederhana. <3

Rabu, 06 Februari 2013


Alhamdulillah..akhirnya punya juga blog di blogspot. Semoga bisa konsisten aja deh. :)

Starting Point

Bismillah.
Bertepatan dengan dibuatnya blog ini, aku pengen nulis Resolusi Tahun 2013 buat diriku. Meski agak terlambat, tapi gapapa lah. Pokoknya dibuat dulu.

-: Resolusi Tahun 2013 :-
  1. Aku pengen bisa qiyamullail secara rutin. Minimal setiap Ahad malam, dan rabu malam. Target awal, istiqomah dalam 4 pekan berturut-turut.
  2. Aku pengen dapet IPS 3.5 untuk semester 4, dan IPS 3.6 untuk semester 5. Agak sulit memang sepertinya. Tapi dicoba dulu laah..we'll manage it somehow biidznillah. :)
  3. Selanjutnya..biasanya aku ini orangnya kalo udah di tengah semester suka memanfaatkan "jatah" absen di kelas. Jadi aku di tahun ini pengin "cuma" absen maksimal separuh dari "jatah" absen. (Artinya, 2 kali untuk mata kuliah 2 SKS, 3 kali untuk matkul 3 SKS, dan 4 kali untuk matkul 4 SKS). Hehehe..semoga bisa deh..
  4. Oya, dulu aku juga pernah mencanangkan untuk ikut LKMM TM. Walaupun yang awal tahun ini aku udah mutusin ga ikut, semoga bisa ikut lagi kalo ada yang berikutnya di tahun 2013. Jadi tahun ini aku pengen ikut LKMM TM FTI-ITS.
  5. Hmm..apalagi yaa..oia, aku juga pengen dapet penghasilan sendiri di tahun ini. Semoga tahun ini bisa mulai ngelesi anak orang lain (ya iyalah..masak anak sendiri..hehe).
  6. Aku juga pernah ngerencanain tahun ini mulai bisnis. Semoga bisa jalan lah. Modal urusan belakang..*ups..
  7. Oyaa..aku juga demen banget buat naik gunung. Target tahun ini naik 2 gunung deh. Mungkin tepatnya ndaki yaa? Gatau gimana caranya, yang penting tulis dulu laah..sapa tau terwujud. :))
  8. Kalo tahun ini diadain, insyaallah ikut MPKD lah. Hehe.. ;)
  9. Hoiyaa..pengenlah mbenerin temen seperjuanganku nih.. Laptop AXIOO..
  10. Naah, ini yang dari SMA belum keturutan. Tahun ini kudu bisa nyetir mobil!
  11. Oyaa..target juga, tahun ini harus dapet binaan. Masak sudah lama mentoring belum pernah jadi mentor..#malu *kuatkan hamba Ya Allaaah..*
  12. Aku juga pengen nih masuk PIMNAS. Tapi ndak muluk-muluk lah.. Tahun ini aku pengen PKM ku didanai dikti.
  13. Pengen nulis PKM-GT. Sebelumnya ditulisin mulu..hehe.. Minimal 1 lah. Yang penting manteb! d^^b
  14. Aku juga pengen mulai beli-beli buku lah.. Paling nggak 2 bulan beli 1 buku. Semoga hobi lama bisa kambuh tahun ini. ;)
  15. Pengen mantepin hafalan juz 30, 29 dan juz 1.
  16. Aku juga pengin mulai nyicil nabung untuk beli kamera DSLR tahun depan :)
Yak, insyaallah sekian dulu..nanti kalo ada yang sudah terwujud akan kita "Strikethrough" satu per satu. Dan kalo ada mimpi baru, insyaallah akan segera diupdate.hehe
Semangaat.. :-)